Memulai seluruh aktifitas dengan Basmalah. (Ngalap Berkah dengan Basmalah)
Sudah selayaknya seorang Muslim selalu mengawali seluruh aktifitasnya dengan Basmalah. Yaitu dengan mengucapkan “Bismillahirrohmanirrohim” yang artinya “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Yang Maha Penyayang”. Tapi apakah setiap pribadi Muslim mengetahui maksud dan tujuannya?
Ulama abad 20 Syaikh Utsaimin rohimahullah menjelaskan dalam tafsir Juz ‘Ammanya bahwa kalimat “Bismillahirrohmanirrohim” diawali dengan huruf Jar “Ba” yang dalam ilmu Bahasa Arab menunjukkan akan adanya penggalan kalimat yang dihapus atau disembunyikan. Ketika kita mengucapkan “Bismillahirrohmanirrohim” – Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Yang Maha Penyayang – sebelum kita makan maka kalimat utuh yang dimaksud adalah “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Yang Maha Penyayang saya makan”. Begitu pula pada aktifitas lainnya seperti membaca, menulis, berdiri dan duduk maka kalimat utuh yang dimaksud adalah:
- Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Yang Maha Penyayang saya membaca.
- Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Yang Maha Penyayang saya menulis.
- Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Yang Maha Penyayang saya berdiri.
- Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Yang Maha Penyayang saya duduk.
Lanjut penjelasan Syaikh Utsaimin bahwa ketika kita mendahulukan Basmalah sebelum kalimat yang tersembunyi setidaknya ada 2 faidah atau manfaat:
Yang Pertama:
Tabarruk atau mengharap keberkahan dengan mendahulukan asma Allah sebelum aktifitas yang kita lakukan. Ketika kita makan dengan mengawali Basmalah itu artinya kita mengharap keberkahan dengan nama Allah terhadap makanan yang akan kita makan. Ketika kita membaca dengan Basmalah kita mengharapkan keberkahan dengan nama Allah terhadap bacaan yang kita baca agar bermanfaat untuk kita. Begitu pula dengan aktifitas lain seperti menulis, berdiri, duduk. Maka dengan menyertakan nama Allah kita mengharapkan keberkahan turun terhadap aktifitas yang hendak kita lakukan. Dan apakah ada nama yang lebih dari baik dan berkah selain dari nama Tuhan yang menciptakan, menguasai, mengatur alam semesta dan apa yang ada di dalamnya? Maka alangkah bodohnya orang-orang yang mencari keberkahan (ngalap berkah) pada hal-hal yang dilarang oleh syariatNya, sedangkan Allah telah memberikan satu kalimat yang dengan kalimat tersebut keberkahan akan turun.
Yang Kedua:
Al Hashr (الحصر) Pembatasan maksud. Merujuk Mu’jamul Wasith maksud dari Al Hashr adalah penetapan (Al Itsbat) dan pengingkaran (An Nafiy/Negasi). Jadi dengan meletakkan perbuatan di belakang kalimat Basmalah berfungsi membatasi makna. Seolah kita berkata : “Aku tidak makan dengan menyebut nama siapapun untuk mengharap berkah dengannya dan untuk meminta pertolongan darinya selain nama Allah Azza wa Jalla”. Menetapkan Allah sebagai satu-satunya nama yang membawa keberkahan dan menolak atau mengingkari adanya nama selain Allah yang membawa keberkahan. Serta menetapkan Allah sebagai satu-satunya nama yang dengannya kita meminta pertolongan dan menolak secara totalitas bahwa tidak ada Dzat selain Allah yang dapat dimintai pertolongan.
Dr. Wahbah Az-Zuhaili dalam Tafsir Al-Munirnya juga menjelaskan senada dengan penjelasan Syaikh Utsaimin bahwa dengan mengawali segala urusan dengan Basmalah adalah bertujuan meminta pertolongan kepada Rabb (Pencipta, Penguasa, Pengatur) sekaligus sebagai Ilah/sesembahan yang berhak disembah. Dengan menyebut dua asma lainNya yaitu Ar Rahman dan Ar Rahim juga mengisyaratkan akan kasih sayang Allah yang begitu luas kepada seluruh makhlukNya.
Zamakhsyari yang dikenal beraqidah Mu’tazilah dan bermadzhab Hanafi juga menjelaskan dalam tafsir Al Kasyafnya bahwa lafadz Basmalah dalam permulaan Surat Al Fatiha secara takdir ada kata yang dihapus. Karena secara takdir adalah “BIsmillahi Aqro’u wa Atluw” – Dengan nama Allah aku membaca dan bertilawah. بسم الله أقرأ و أتلو
Pada akhirnya kita memohon kepada Allah agar Dia memudahkan kita untuk selalu mengawali setiap aktifitas kita dengan Basmalah. Dan kita memohon pula agar keberkahan turun kepada kita setiap kali kita membaca Basmalah. Aamiin.
Allahu a’lam.
Referensi:
– Al Qur’anul Karim
– Tafsir Juz ‘Amma Karya Syaikh Utsaimin
– Tafsir al-Munir Karya Dr. Wahbah Az-Zuhaili
– Tafsir al-Kasyaf Karya Zamakhsyari
– Mu’jamul Wasith