Al-Qur’an adalah kalamullah. Maka sudah semestinya membaca Al-Qur’an memiliki adab-adab yang mesti diperhatikan sebab membaca Al-Qur’an tidak bisa disamakan dengan membaca buku, majalah atau koran. Berikut ini kami akan coba paparkan 10 adab membaca Al-Qur’an yang dengannya semoga kita bisa mendapatkan berkah dari bacaan kita serta meraih pahala yang sempurna.
- Niat yang Ikhlas
Inilah yang pertama lagi utama. Tanpa niat yang ikhlas, sebaik dan seindah apapun bacaan Al-Qur’an kita niscaya Allah tak kan menerimanya. Maka, selayaknya seseorang yang membaca Al-Qur’an meluruskan niat semata karena Allah bukan karena riya’ (ingin dilihat) dan bukan pula karena sum’ah (ingin didengar).
- Bersiwak/menggosok gigi
Disunnahkan untuk membaca Al-Qur’an dalam keadaan mulut yang bersih. Sebab darinyalah akan dikeluarkan ayat-ayat Allah. Maka, sebagai bentuk memuliakan kalamullah, alangkah lebih baik jika kita memastikan bahwa mulut kita bersih dan wangi.
- Berwudhu
Disunnahkan untuk berwudhu sebelum membaca Al-Qur’an. Dalam hal ini memang ada perbedaan pendapat di kalangan ulama, namun yang lebih afdhol (utama) adalah berwudhu sebelum membaca Al-Qur’an, karena hal itu lebih dekat kepada kekhusyu’an dan kehadiran para malaikat.
- Suci Tempat
Salah satu adab kita terhadap Al-Qur’an adalah dengan membacanya di tempat yang bersih dan suci. Jangan membaca di tempat yang tidak pantas seperti tempat pembuangan sampah, terlebih lagi wc.
- Duduk Menghadap Kiblat
Duduk ketika membaca Al-Qur’an dimaksudkan untuk lebih menghormati kitabullah dan mengagungkan syiar-syiarnya. Jika seseorang membacanya sambil berdiri atau berjalan, hal ini juga dibolehkan. Adapun menghadap kiblat saat membaca Al-Qur’an banyak disebut di kalangan ahli ilmu seperti Imam An-Nawawi dan yang selainnya. Tanpa menghadap kiblat pun dibolehkan, namun menghadap kiblat lebih mendorong untuk khusyuk dan lebih utama daripada tidak menghadap ke arahnya.
- Memulainya dengan Ta’awudz dan Mengawali Surat dengan Basmalah
Dalam QS. An-Nahl ayat 98, Allah menyuruh kita untuk memohon perlindungan Allah dari godaan syaithan sebelum membaca Al-Qur’an. Hal ini hukumnya sunnah menurut ulama. Begitupun kita juga dianjurkan membaca basmalah di awal surat, kecuali surat At-Taubah.
- Membacanya Secara Tartil
Maksudnya adalah membaca Al-Qur’an secara perlahan-lahan (tidak terburu-buru), membetulkan lafadz dan huruf-hurufnya, serta menjaga hukum-hukum tajwidnya.
- Membaca dengan Khusyuk dan Berusaha Mentadabburinya
Seorang yang membaca Al-Qur’an hendaklah membacanya dengan khusyuk seakan kita sedang mendengarkan Allah bercakap pada kita. Dan hendaklah kita mentadabburi (merenungkan) ayat-ayatNya agar kita tahu maksud Allah dan kita dapat memetik faedah dari Al-Qur’an dengan sempurna.
- Bersujud Bila Bertemu dengan Ayat Sajdah
Apabila ketika membaca Al-Qur’an, kita menemukan ayat sajdah maka kita disunnahkan untuk bersujud.
- Menangis atau Menampakkan Seolah-Olah Menangis
Selayaknya bagi seorang yang membaca Al-Qur’an untuk menangis ketika membaca kalamullah. Jika tak mampu, maka tunjukkanlah seolah-olah menangis (berusaha menangis). Allah berfirman dalam QS. Maryam ayat 58; “… Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pengasih kepada mereka, maka mereka tunduk sujud dan menangis.”
Betapa banyak kita menyaksikan seseorang bisa menangis karena nasyid yang berlirik sedih atau bahkan karena lagu yang galau, tetapi ia tak dapat menangis ketika mendengar Kalam Rabbnya. Nastaghfirullah.
Demikianlah 10 adab membaca Al-Qur’an, semoga kita termasuk orang-orang yang diberi taufik dan hidayat untuk dapat mengamalkan adab-adab ini. Aamiin Allahumma Aamiin.