Masa Kemunduran Islam dan Runtuhnya Kota-kota Peradaban Islam

Ada beberapa wilayah dalam peradaban Islam yang menonjol, tapi kemudian runtuh tanpa tersisa sehingga kekayaan intelektual banyak yang hilang seiring dengan runtuh dan hancurnya wilayah-wilayah tersebut. Setidaknya ada 4 wilayah yang menjadi titik pusat keruntuhan peradaban sains dan teknologi Islam.


Baghdad


Sejak zaman Babilonia dahulu daerah Baghdad memang memiliki kekhususan sendiri. Salah satu ilmuwan Islam yang terkenal di kota ini pada masanya adalah Abu Bakar Muhammad bin Zakaria Ar-Razi. Ar-Razi disegani oleh dunia barat karena menguasai bidang kedokteran bahkan diakui oleh ilmu kedokteran modern. Diantara penemuannya adalah beliau menemukan metode penyembuhan cacar, obat alergi asma, dan mengetahui seluk beluk penyakit rhinitis. Nama ilmuwan Muslim lain yang besar di kota ini adalah Al-Khawarizmi. Al-Khawarizmi ahli di bidang matematika, astronomi, dan geografi.


Runtuhnya kota Baghdad adalah akibat serangan atau invasi dari Bangsa Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan yang merupakan keturunan dari Ghengis Khan atau Temujin. Hancur dan runtuhnya kota Baghdad sekaligus penutup dari pemerintahan Islam Dinasti Abbasiyah.


Andalusia (Spanyol)


Tidak sama persis wilayah Andalusia atau Andalucia dengan wilayah Spanyol hari ini. Tapi fakta sejarah menyebutkan bahwa sebagian besar wilayah Spanyol masuk dalam kekuasaan Islam. Pada masanya Andalusia menjadi kiblat sains dan teknologi dunia. Di antara kota-kota besar di Andalusiaadalah Cordova, Granada, Toledo dan Sevilla. Banyak diantara ilmuwan muslim yang terkenal dari Andalusia di antaranya Ibnu Rusyd (Averroes) pengarang Bidayatul Mujtahid, Ibnu Malik pengarang kitab Alfiyyah Ibnu Malik. Kitab Alfiyyah merupakan kitab gramatika Bahasa Arab yang hampir seluruh pesantren atau embaga pendidikan Islam menjadikannya rujukan untuk dihafal dan dipelajari dalam kurikulum pembelajaran. Nama besar lain dari Andalusia seperti Ibnu Khaldun, Ibnu Batutah, Ibnu Hazm.
Runtuhnya Andalusia adalah karena telah bersatunya raja-raja Eropa (non muslim) yang dipimpin oleh Raja Al-Fonso VI dan Leon untuk menaklukan Andalusia. Sedangkan di sisi kaum muslimin bercerai-berai dan terbagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang saling berebut kekuasaan. Granada adalah kota terakhir yang ditaklukan oleh orang-orang kafir sekaligus mengawali runtuhnya peradaban Islam di Andalusia. Dan menyedihkannya, segala sesuatu bekas peninggalan Islam di sana dilenyapkan tanpa sisa. Mulai dari literatur ilmu pengetahuan berupa buku-buku dan teks-teks, bangunan seperti Masjid, bahkan sampai pelarangan menggunakan Bahasa Arab. Sehingga hari ini kita tidak banyak melihat bekas-bekas yang cukup jelas kalau Islam pernah sampai di Spanyol.

Mongol


Ya Mongol juga menyumbang kemajuan dalam bidang sains dan teknologi Islam. Walaupun pada sisi yang lain Bangsa Mongol memang terkenal dengan bangsa yang kasar dan bengis yang suka berperang dan menaklukan banyak wilayah, terutama di bawah kepemipinan Ghengis Khan atau Temujin. Bahkan dari keturunannya yang bernama Hulagu Khan menjadi pemimpin dalam invasi Mongol dalam meruntuhkan kekhalifahan Bani Abbasiyah di Baghdad. Tapi bagaimanapun dari jalur keturunan Genghis Khan akan lahir orang yang nanti masuk Islam dan lahir beberapa pemimpin Islam. Salah satu yang pemimpin Islam yang memiliki nama besar dari Bangsa Mongol adalah Timur Lenk. Dengan dinasti Timuriyah, Timur Lenk berhasil banyak menaklukan wilayah dan menyumbang peradaban Islam. Sosok ini memang banyak menuai pro dan kontra karena suka membunuh tanpa pandang bulu dan sangat ambisius. Kerajaan Timur Lenk juga runtuh sebagaimana runtuhnya peradaban Islam yang lain karena kekuasaan yang tercerai -berai dan banyak terjadi huru-hara.

Mesir


Mesir adalah salah satu wilayah yang selamat dari penaklukan bangsa Mongol. Mesir dengan Dinasti Mamaliknya berhasil menahan penyerangan dan penaklukan Mongol. Di antara nama besar yang muncul dari Mesir adalah Ibnu Hajar Al-Asqolani pengarah kitab Fathul Bari Syarah Shohih Bukhori, Ibnu Taimiyyah, Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah, Ibnu Khaldun. Ibnu Khaldun merupakan seorang sejarawan.
Penyebab pudarnya peradaban sains dan teknologi Islam di Mesir diantaranya adalah sebab banyaknya konflik internal di kalangan kaum muslimin dan juga akibat dan dampak dari Perang Salib. Dengan ketidakstabilan ini lambat laun mempengaruhi kemajuan yang ada sebelumnya.


Sumber:
Waid, Abdul. 2014. Menguak Fakta Sejarah Penemuan Sains dan Teknologi Islam yang Diklaim Barat. Yogyakarta: Laksana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *