Zaman kegelapan Eropa (Dark Ages) dan zaman pencerahan muncul pada masa yang hampir sama. Dark Ages yang merupakan zaman kemunduran Bangsa Eropa dalam segala bidang pemikiran, politik, sains, kedokteran dan lain-lain. Sebabnya adalah runtuhnya kekaisaran Romawi Barat terakhir disusul dengan dipegangnya otoritas penuh oleh gereja Kristiani. Oleh sebab itu, segala bentuk pemikiran, ide atau gagasan yang bertentangan dengan gereja dan pendeta akan ditekan dan dianaktirikan. Tak jarang para tokohnya akan dipenjara dan dibunuh. Zaman kegelapan atau Dark Ages berlangsung selama kurang lebih 600 tahun. Sebaliknya pada masa-masa kemunduran bangsa Eropa justru peradaban Islam sedang tercerahkan dan mengalami kemajuan yang begitu pesat dalam segala aspek dan bidang. Maka zaman pencerahan yang semasa dengan Dark Ages yang dimaksud di sini adalah zaman pencerahan bagi peradaban Islam.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pesatnya perkembangan Islam dalam bidang sains, teknologi dan bidang lainnya antara lain:
- Individu Muslim khususnya para ilmuan dan cendikiawan menggali Al-Quran lebih dalam
Meskipun Al-Quran bukan kitab ilmu pengetahuan. Para ilmuan dan cendikiawan Muslim menjadikan kitab Al-Quran sebagai pedoman beragama sekaligus menapaki peradaban sains dan teknologi dengan motivasi agama. Sehingga muncullah individu-individu yang unggul dan cemerlang.
- Pertukaran kebudayaan dan ilmu pengetahuan bangsa Arab dan Non-Arab
Ketika Islam telah menyebar dan melebarkan kekuasaannya banyak terjadi peleburan dan pertukaran kebudayaan dan pemikiran. Bahkan dalam komposisi pemerintahan tidak selalu dipegang oleh bangsa Arab.
- Pemerintahan yang moderat
Kekhalifahan yang terkenal dengan moderatnya adalah pada masa pemerintahan Abbasiyah. Khususnya saat khalifah Al-Ma’mun. Pada masa Al-Ma’mun banyak sekali melahirkan ilmuwan dan cendekiawan Muslim. Walaupun pada beberapa bagian sikap moderat Al-Ma’mun terlalu berlebihan sehingga menyentuh ranah teologi. Al-Ma’mun berpaham Mu’tazilah. Pada masa dinasti Abbasiyah yang berkisar pada masa kekhalifahan Harus Ar-Rasyid, Al-Amin dan Al-Ma’mun ini juga lahir 4 Imam madzhab yang kita ketahui yaitu Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hambal
- Kejayaan dan stabilitas ekonomi
Politik yang cukup stabil menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang baik dan stabil. Pertumbuhan ekonomi itu banyak dialokasikan untuk pengadaan infrastruktur pendidikan, dan perpustakaan.
- Budaya menerjemahkan teks-teks atau literasi non-Arab ke dalam Bahasa Arab
Walaupun banyak teks-teks non-Arab yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab tetapi umat muslim tetap menjaga kode etik ilmiah dengan mencantumkan penulis asli buku tersebut. Sehingga karya tersebut tidak diklaim oleh masyarakat Muslim.
- Pesatnya pembangunan perpustakaan
Banyaknya perpustakaan membuka peluang bagi setiap orang untuk mengakses segala jenis bidang ilmu pengetahuan. Bahkan pada ilmu kedokteran. Ada fakta menarik yang dituturkan oleh Dr. Emilie Savage-Smith dari St. Cross College di Oxford, Inggris, Islam adalah peradaban pertama yang memiliki rumah sakit, Artinya, dalam sejarah peradaban dunia, tidak ada rumah sakit sebelum dibangun pada masa kejayaan Islam, Menurut Emilie, rumah sakit pertama di dunia dibangun oleh Kekhalifahan Abbasiyah di kota Baghdad, Irak, sekitar tahun 800 M. Bahkan, Emilie mengatakan bahwa rumah sakit yang berdiri di Baghdad itu lebih maju dibandingkan dengan rumah sakit di Eropa Barat yang dibangun beberapa abad setelahnya.
- Menyambung mata rantai peradaban Yunani, Babilonia dan Persia
Dengan pemerintahan yang membuka peluang untuk orang non-Arab dapat masuk pemerintahan serta membebaskan pertukaran kebudayaan dan pengetahuan, sehingga cakrawala dan cara berpikir masyarakat Islam lebih luas. Oleh karena itu, selama kurun waktu 650-1000 Masehi masyarakat Muslim tidak pernah menjadi bangsa yang terbelakang jika dibandingkan dengan bangsa-bangsa Barat. Justru pada puncaknya masyarakat Muslim menjadi mercusuar ilmu pengetahuan dan peradaban.
Sumber:
Waid, Abdul. 2014. Menguak Fakta Sejarah Penemuan Sains dan Teknologi Islam yang Diklaim Barat. Yogyakarta: Laksana